Consultation

Donny A. Wiguna CFP, QWP, AEPP, QFE adalah QUALIFIED FINANCIAL EDUCATOR, dari FPSB sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Melayani konsultasi dan bantuan penjelasan serta pelatihan Asuransi, Investasi, Dana Pensiun, dan Estate Planning. Berpengalaman mengajar dalam keuangan sejak 2007.

Hubungi Donny A. Wiguna dengan SMS atau Whatsapp di 0818-222-634
Area Bandung dan Jakarta serta sekitarnya.

Pencarian

Tuesday, December 27, 2016

Resolusi Akhir Tahun

BULAN NOVEMBER DAN DESEMBER memang menjadi bulan sibuk dengan banyak batas waktu berlaku, di mana buku untuk tahun berjalan ditutup dan rencana untuk tahun mendatang dibuat. Sementara para agen Asuransi mulai membuat proyeksi target tahun depan, bagi para pengusaha dan karyawan mungkin ada kegelisahan yang berbeda.

Hal pertama dari tahun 2017 adalah berita tentang penegakan hukum atas pajak. Dengan berakhirnya Tax Amnesty pada bulan Maret 2017, pengusaha perlu segera mempersiapkan pembukuan yang benar sejak tahun pajak 2016 dan seterusnya. Di tahun 2017 mungkin kita akan melihat efek dari penegakan perpajakan yang lebih tegas. Tidak boleh ada lagi 'permainan' harga, PPN harus dibayar. Pemakaian kartu kredit harus dilaporkan segera setelah Tax Amnesty berakhir. Secara keseluruhan, ini berpotensi meningkatkan inflasi.

Hal berikutnya adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi masih lemah, tetapi mungkin ada gejolak besar yang terjadi, bersumber dari kondisi keuangan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Zona Eropa. Walaupun ada indikator yang menunjukkan perbaikan ekonomi, namun masalah kronis hutang yang lebih besar daripada produksi domestik bruto, masih belum terselesaikan. Peningkatan produksi domestik bruto (GDP) terkendala oleh hilangnya daya beli karena orang mengalami (1) kehilangan nilai investasi, dan (2) harus membayar hutang. Ini terjadi di seluruh dunia. Malah, Indonesia selamat dari kondisi itu -- besar hutang Indonesia masih dibawah 60% GDP. Siapa bilang hutang kita terlalu besar?

Ketika negara-negara maju berhenti membeli, aliran uang serta segala proses distribusi nilai ekonomi juga terganggu, Kondisi ini telah terjadi sejak tahun 2011, hingga sekarang sistem ekonomi mulai menemukan suatu keseimbangan yang baru, yang dilihat sebagai "pemulihan ekonomi". Pastinya, keadaan tidak akan sama seperti sebelumnya. Daya beli orang masih jauh daripada level sebelumnya. Itupun dalam kondisi yang mungkin akan segera berubah lagi...

Masalahnya, tingkat ketidakpastian di tahun depan justru membesar. Dua sumber ketidakpastian: (1) kebijakan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang diduga akan mendorong proteksionisme, dan (2) kebijakan The Fed tentang peningkatan suku bunga, yang amat mempengaruhi aliran dana di dunia. Jika misalnya Amerika Serikat bersikap proteksionis, langkah serupa juga akan diambil oleh berbagai negara lain di dunia. Jika The Fed menaikkan suku bunga, maka Bank Sentral lain juga akan mengambil langkah untuk membatasi aliran dana investasi.

Secara ekonomi, proteksionisme dan pembatasan aliran menurunkan produktivitas, dan mungkin akan menimbulkan semacam resesi di beberapa negara yang belum siap. Itu adalah tantangan yang mungkin muncul di tahun 2017. Bagaimana dengan Indonesia?

Pastinya, dasar pertumbuhan Indonesia masih pada konsumsi domestik. Kemampuan belanja individual. Ketika pertumbuhan dan peningkatan investasi mungkin terhambat, sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang ada tidak terus merosot. Dalam hal ini akibat dari suatu peristiwa musibah dapat menimbulkan kebangkrutan dengan cepat -- ini bukan tentang kepandaian dan keterampilan seseorang menangani operasional bisnis, melainkan bagaimana suatu peristiwa langsung menghabiskan segala harta yang ada. Jadi, faktor musibah merupakan musuh utama konsumsi domestik.

Jadi, kalau bicara kebutuhan, untuk menghadapi tahun 2017 orang Indonesia lebih membutuhkan asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Apa musibah yang paling banyak membuat bangkrut? Sakit penyakit. Maka, sangat penting untuk menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, pertama-tama melalui BPJS Kesehatan. Dengan begitu, beban kesehatan tidak membangkrutkan rakyat, jadi daya beli masyarakat terjaga.

Asuransi Jiwa juga memberikan kepastian kelangsungan kekayaan diteruskan pada generasi berikutnya. Sudah banyak terjadi, peristiwa kematian mengakibatkan harta tercerai berai dan tidak bernilai signifikan, bahkan kalau punya properti juga dijual dengan status "Butuh Uang" alias BU di mana diberikan diskon besar untuk properti yang diwariskan. Ada berbagai kendala dalam distribusi kekayaan secara hukum, maka Polis Asuransi Jiwa merupakan cara cepat dan sederhana untuk memastikan manfaat tersedia sebagaimana warisan (walaupun, Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa secara hukum bukan merupakan warisan).

Saat ini beberapa variasi manfaat Asuransi Jiwa banyak ditawarkan, seperti misalnya asuransi penyakit kritis. Pahamilah bahwa ini termasuk jenis manfaat Asuransi Jiwa dengan biaya asuransi yang cukup tinggi, sedangkan kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan klaim sangat spesifik secara medis. Tidak semua pemahaman awam tentang "penyakit kritis" berlaku untuk mengajukan klaim. Dari sekian puluh kondisi (ada yang sampai seratus atau lebih) yang dinyatakan, hanya beberapa saja yang kondisinya umum terjadi untuk diklaim. Perhatikanlah bagaimana manfaat asuransi dapat diperoleh.

Kondisi ekonomi tahun 2017 secara individual mungkin masih sangat menekan dan kompetitif, dengan beberapa faktor meningkatkan biaya dan harga. Di sisi lain kita berharap juga ada peningkatan infrastruktur yang memungkinkan pertumbuhan lebih besar di arean-area yang selama ini belum tergali potensinya. Ada tantangan untuk mengembangkan wilayah dan realisasi potensi baru, namun perlu dipikirkan bahwa upaya baru ini seringkali disertai risiko yang lebih besar. Lebih banyak perjalanan, lebih banyak pembukaan area, Lebih banyak inovasi dan kreatifitas. Di sana, ada lebih banyak dana tersedia.

Jika menolak untuk berubah, berarti harus siap bertarung di pasar yang sesak dan menyempit. Ada risiko cukup besar mengalami kekalahan dan tidak memperoleh bagian yang cukup untuk kebutuhan hidup. Namun, perubahan juga menarik tingkat risiko yang tidak kecil -- tidak menjadi lebih mudah. Tahun 2017 serta tahun-tahun berikutnya adalah tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Manajemen risiko sangatlah penting, dan asuransi merupakan alat dan jasa yang tidak dapat diabaikan.

No comments:

Post a Comment