JAMAN SEKARANG, KELUARGA HARUS MEMPUNYAI ASURANSI JIWA. Jika tidak punya Asuransi Jiwa, maka ada kemungkinan sangat besar terjadi kemunduran kehidupan atau kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih baik bagi keluarga dan keturunan. Kemungkinan yang sangat besar.
Asuransi Jiwa harus dimiliki oleh setiap orang yang mengasihi dan peduli pada keluarganya.
Perkataan ini mungkin sangat terdengar mengganggu, dan sebenarnya menulis ini juga agak mengganggu perasaan sendiri. Siapa bilang membayar premi asuransi jiwa itu mudah? Dengan tingkat pengeluaran seperti sekarang, budget membayar premi asuransi jiwa terasa berat. Sebelum menjadi agen yang menjual, saya telah lebih dahulu memiliki polis asuransi jiwa, serta beban untuk membayarnya.
Kalau merasa berat, kenapa terus menuliskan "harus dimiliki" begitu, yang bisa bikin berat orang lain?
Maaf, saya tidak bermaksud membuat berat orang lain, tetapi ada kenyataan di mana kondisi ekonomi sekarang memang sangat menekan semua orang, di seluruh dunia. Banyak orang yang terbeban membayar premi asuransi jiwa nya di kala mereka kehilangan pekerjaan, atau perusahaannya terpaksa dikecilkan, karyawan di PHK. Terlalu sedikit order untuk bertahan. Mereka yang di PHK, tidak lagi bisa mendapat pekerjaan baru dan dipaksa mengambil risiko menjadi pengusaha UMKM. Tidak sedikit yang terus bangkrut, menghabiskan semua sisa tabungannya.
Bagaimana bisa bayar premi Asuransi Jiwa? Mereka berhenti membayar, dan polisnya juga terhenti. Polis Asuransi Kesehatan, terhenti. Polis Asuransi Jiwa, terhenti. Polis Asuransi kecelakaan, terhenti. Ini terjadi di Eropa dan di Amerika dan di Jepang dan di China..... juga terjadi di Indonesia.
Di negara maju, sudah lama ada sistem jaminan sosial nasional yang memberi kepastian -- suatu bentuk asuransi kesehatan seperti Affordable Care Act alias Obamacare, juga asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Jadi saat asuransi individual terhenti, paling sedikit masih ada asuransi sosial. Bagaimana dengan Indonesia? Kita bersyukur masih ada BPJS Kesehatan. Bayar preminya jauh lebih terjangkau, walau masih terasa berat bagi kalangan menengah-bawah yang berjuang dengan kondisi ekonomi seperti sekarang.
Urusan berat bayar Asuransi ini harus dipikirkan bersamaan dengan kesadaran: bagaimana kalau sakit? Bagaimana kalau meninggal? Bagaimana kalau mengalami kecelakaan?
Walaupun berat, premi asuransi jiwa HARUS dibayarkan, karena ketika orang mengalami situasi harus dirawat di rumah sakit, atau meninggal dunia, atau mengalami kecelakaan, beban biaya yang timbul jauh lebih BESAR. Bila membayar premi itu terasa berat, membayar beban biaya musibah menjadi MUSTAHIL dipenuhi tanpa menyebabkan kebangkrutan.
KITA TIDAK SANGGUP MENANGGUNG BIAYA MUSIBAH. Itulah kenyataannya bagi sebagian besar rakyat. Hanya 1% dari 255 juta orang Indonesia yang cukup makmur untuk membayar sendiri semua biaya. Dari 1% itu pun, pembayaran biaya musibah mengurangi kekayaan mereka secara signifikan.
Untuk sebagian besar rakyat Indonesia, dibutuhkan perlindungan yang memadai. Kita sudah mempunyai BPJS Kesehatan yang melindungi dari beban biaya rumah sakit. Bagaimana dengan peristiwa meninggal dunia? Bagaimana dengan peristiwa kecelakaan?
Walaupun pembicaraan dan kehebohan para Agen Asuransi mungkin banyak membahas tentang asuransi kesehatan yang menutupi biaya pengobatan di LUAR NEGERI SESUAI TAGIHAN dengan plafon miliaran Rupiah, namun bagian terbesar rakyat Indonesia membutuhkan Asuransi Jiwa yang lebih TERJANGKAU.
Bagaimana dengan hanya Rp 100.000 per bulan selama 10 tahun, untuk mendapatkan manfaat Asuransi Jiwa sebesar Rp 50 juta jika meninggal dunia, plus Rp 25 juta jika meninggal karena kecelakaan, serta juga memberi lebih awal Rp 20 juta jika terkena penyakit kritis (jika belakangan meninggal dunia, yang diberikan sisanya Rp 30 juta). Terjangkau?
Bandingkan Rp 100.000 dengan upah minimum pekerja 2016 di Propinsi Bengkulu sebesar Rp 1,605 juta per bulan, nilai Rp 100.000 adalah 6,23% saja. Saat Tertanggung meninggal dunia, Uang Pertanggungan yang diberikan cukup untuk menghidupi selama 14 - 31 bulan (tergantung tingkat inflasi).
Ini adalah Asuransi Jiwa untuk pemula, dengan usia maksimum 40 Tahun. Diharapkan sebelum usia 40 tahun, sudah mempunyai kemampuan untuk membuat Asuransi Jiwa dengan manfaat yang lebih besar sesuai kebutuhan finansial keluarga.
Tentunya kondisi ini harus diimbangi dengan faktor lain, seperti menghindari hutang yang tidak produktif, memelihara gaya hidup yang sederhana secara wajar, serta terus meningkatkan produktivitas lebih dari peningkatan konsumsi. Ini adalah perlindungan finansial yang bersifat MINIMAL dibutuhkan oleh SEMUA ORANG yang bekerja.
Bagaimana jika tidak memiliki Asuransi Jiwa? Betapa beratnya tanggungan finansial saat musibah terjadi secara tak terduga. Itulah musibah: TIDAK TERDUGA. Muncul kabar yang sangat mengejutkan, seperti petir di siang hari bolong. Kecelakaan terjadi. Nyawa melayang. Penuh dukacita.
Tanpa Asuransi Jiwa, banyak hal yang mendesak. Keluarga, anak-anak harus tetap makan. Tagihan di warung sudah terlalu banyak. Uang sekolah harus dibayar, kalau tidak maka anak tidak boleh ikut ujian (kebijakan sekolah yang sama sekali tidak bijak). Tagihan listrik. Pulsa telepon. Beli gas LPG. Beli minyak goreng. Beli sabun dan shampoo. Beli bensin. Semuanya terganggu, mungkin tidak lagi terpenuhi. Apa yang terjadi?
Sementara kita senang dengan perkembangan produk Asuransi Jiwa untuk melayani 1% rakyat Indonesia, mari kita memikirkan untuk menjaga kehidupan keluarga 99% rakyat. Itu adalah panggilan kita, itu adalah pertanyaan untuk Anda.
Masih berpikir Asuransi Jiwa terlalu sukar untuk dimiliki?
Mudah kok, hubungi saja Donny A Wiguna, di sms / wa 0818-222-634
Catatan tentang Asuransi di Indonesia ini merupakan kumpulan posting di facebook.
Consultation
Donny A. Wiguna CFP, QWP, AEPP, QFE adalah QUALIFIED FINANCIAL EDUCATOR, dari FPSB sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Melayani konsultasi dan bantuan penjelasan serta pelatihan Asuransi, Investasi, Dana Pensiun, dan Estate Planning. Berpengalaman mengajar dalam keuangan sejak 2007.
Hubungi Donny A. Wiguna dengan SMS atau Whatsapp di 0818-222-634
Area Bandung dan Jakarta serta sekitarnya.
No comments:
Post a Comment