Renée Mauborgne dan W. Chan Kim menulis buku Blue Ocean Strategy yang diterbitkan pertama kali tahun 2005. Terus tur keliling dunia, juga sempat buat seminar di hotel Ritz Carlton, Jakarta. Wuih, hebohnya bukan main. Setelah itu, berangsur-angsur gemanya menghilang, dan yang tersisa adalah frasa "Samudera Biru" yang dilihat sebagai sesuatu sumber bisnis yang tidak ada penantangnya, maka pasti sukses, pasti berhasil.
Pagi ini, saya dengar kembali frasa "samudera biru" dalam sebuah acara di radio, yang mempromosikan usaha trading opsi -- itu adalah suatu bentuk transaksi derivatif yang canggih. Memang tidak semua orang tahu, apalagi transaksinya harus di Amerika Serikat melalui komunikasi on-line....
Yang menarik adalah, kenyataannya orang-orang tertarik untuk berbisnis. Ada kebutuhan yang besar untuk memperoleh penghasilan tambahan, untuk mendapatkan lebih banyak uang. Berbisnis menjadi jalannya, entah melakukan trading.... atau menjadi agen asuransi jiwa?
Apapun yang ingin Anda lakukan, ada yang dapat kita terima dari Blue Ocean Strategy. Dalam catatan asuransi ini, tentunya, konteksnya adalah Asuransi.
Samudera biru sebenarnya bukan tentang tidak ada persaingan, melainkan bagaimana membentuk kurva nilai yang baru dan unik, yang memberikan suatu arus pendapatan yang baik. Tentunya, pertama-tama harus melihat apa saja yang menjadi nilai-nilai yang 'lama' dan 'biasa'. Mari melihat tentang Asuransi di Indonesia.
Jika memandang perasuransian di Indonesia, ada tiga kelompok yang besar. Yang pertama adalah asuransi jiwa, terutama untuk rakyat secara individual. Yang kedua adalah asuransi umum, disebut juga asuransi kerugian, yang lebih banyak berkaitan dengan dunia usaha. Yang ketiga adalah asuransi sosial, berkaitan dengan Undang Undang dan program Pemerintah, saat ini yang terutama adalah BPJS Kesehatan.
Diperdalam, kita lihat asuransi jiwa -- kenyataannya penetrasi Asuransi Jiwa masih di bawah 5% seluruh rakyat Indonesia. Kuartal I Tahun 2016, penetrasi Asuransi Jiwa 2,37%. Dari mana angka tersebut? Itu adalah total premi bruto per akhir kuartal I 2016 sebesar 273,41 Triliun dibandingkan besar Produksi Domestik Bruto sebesar 11.540,79 Triliun.
Jangan keliru membaca ya: ini berarti dari keseluruhan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia selama setahun, 2,73% mengalir sebagai premi bruto asuransi. Bukan menunjukkan berapa persen penduduk yang sudah berasuransi, atau jumlah total tertanggung asuransi dibandingkan total jumlah rakyat Indonesia.
Katakanlah bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan premi bruto hingga 5% dari PDB, itu berarti ada peluang meraih premi bruto sebesar 577,04 Triliun, meningkat 303,63 Triliun. Wow. Bagaimana meraihnya? Dengan kondisi yang ada sekarang saja, tidak mudah bagi Agen Asuransi menambahkan basis pelanggannya.
Pertanyaan ini kemudian harus dilihat dari situasi yang ada sekarang, yang disebut dengan "Samudera Merah" yang berdarah-darah: (1) Keberadaan Agen yang kurang profesional, (2) Produk yang salah dijual sebagai investasi dan tabungan, (3) Tidak memberi nilai tambah dari konsultasi yang diberikan Agen, (4) Kurang pemahaman tentang klaim dan tata caranya, (5) Persaingan besar dalam manfaat tambahan / rider, (6) Biaya akuisisi yang tinggi
Membentuk Samudera Biru adalah mencari kurva nilai yang baru, dengan memikirkan keempat hal berikut:
- Apa yang bisa DIHAPUS dari yang lama?
- Apa yang bisa DIKURANGI dari yang lama?
- Apa yang bisa DITAMBAH dari yang lama?
- Apa yang bisa DICIPTAKAN baru, lain dari yang lama?
Kegilaan adalah melakukan hal yang itu-itu saja, mengerjakan apa yang sudah lama dikerjakan, tetapi mengharapkan hasil yang baru. Tidak akan terjadi.
Sasaran dari samudera biru adalah meraih tambahan terbesar dari nilai 300 Triliun per tahun tadi.
Di sini, setiap perusahaan, setiap leader dapat melakukan bagiannya sendiri. Saya mempunyai beberapa ide, tentunya harus dibagikan dan dipikirkan bersama, karena tidak mungkin dilakukan sendiri. Berminat? Mari bergabung.....
Sampai besok lagi....
Catatan tentang Asuransi di Indonesia ini merupakan kumpulan posting di facebook.
Consultation
Donny A. Wiguna CFP, QWP, AEPP, QFE adalah QUALIFIED FINANCIAL EDUCATOR, dari FPSB sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Melayani konsultasi dan bantuan penjelasan serta pelatihan Asuransi, Investasi, Dana Pensiun, dan Estate Planning. Berpengalaman mengajar dalam keuangan sejak 2007.
Hubungi Donny A. Wiguna dengan SMS atau Whatsapp di 0818-222-634
Area Bandung dan Jakarta serta sekitarnya.
No comments:
Post a Comment