Consultation

Donny A. Wiguna CFP, QWP, AEPP, QFE adalah QUALIFIED FINANCIAL EDUCATOR, dari FPSB sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Melayani konsultasi dan bantuan penjelasan serta pelatihan Asuransi, Investasi, Dana Pensiun, dan Estate Planning. Berpengalaman mengajar dalam keuangan sejak 2007.

Hubungi Donny A. Wiguna dengan SMS atau Whatsapp di 0818-222-634
Area Bandung dan Jakarta serta sekitarnya.

Pencarian

Saturday, August 13, 2016

Kontinuitas

DALAM BANYAK ASPEK KEUANGAN, KONTINUITAS SANGAT PENTING, karena banyak hal bergantung padanya. Untuk mencapai hasil investasi yang baik misalnya, kontinuitas keteraturan investasi sangat penting. Bagaimana caranya agar setiap bulan secara teratur dapat dilakukan penempatan dana, supaya pada masa tertentu akan diperoleh sejumlah nilai sesuai rencana?


Untuk memahaminya, pertama-tama kita perlu mengerti bagaimana Dollar Cost Averaging bekerja. Ini adalah strategi investasi menaruh dana secara periodik dalam jumlah tetap, pada suatu kelas aset finansial yang sangat turun naik alias volatile, seperti saham atau reksa dana saham. Jika misalnya, kita menaruh di awal tahun dalam jumlah besar, berinvestasi sekaligus, maka nilai investasinya akan turun naik sepanjang tahun, dan barangkali di akhir tahun kita hanya mendapatkan pertambahan nilai yang kecil. Atau malah negatif.

Lihat contohnya tahun 2015. Dari awal tahun ke akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan dimulai dengan 5.233,80 di tanggal 1 Jan 2015. Saat akhir tahun, 31 Des 2015, nilainya 4.593,01. Terjadi penurunan, minus 12,24%.

Buruk? Nanti dulu. Pada bulan April 2015, IHSG mencapai rekor tertingginya, 5.523. Wow, bukan?
Tetapi pada bulan September 2015, IHSG terjerembab sampai 4.194. Itu adalah range sebesar 24,06% dalam waktu 5 bulan!

Bagaimana kalau kita menaruh dana yang besarnya sama secara kontinu setiap bulan? Semakin turun NAB, semakin besar pula jumlah unit investasi yang diperoleh. Dana yang ditaruh secara tersebar merata di tiap bulan akan menghasilkan jumlah unit yang variatif; makin buruk pasarnya, makin banyak unitnya. Sementara, kondisi buruk itu sendiri tidak akan tetap demikian. Badai pasti berlalu, bukan?

Dengan berlalunya waktu, iklim investasi kembali menjadi baik dengan adanya berbagai kebijakan, seperti Tax Amnesty. Akibatnya muncul kegairahan pasar dan IHSG kembali menanjak menerobos garis resistance pada level puncak sebelumnya. Pada saat itu, semakin banyak jumlah unit, semakin besar nilai investasi.

Dalam pemahaman ini, jelaslah bahwa ada dua cara untuk memperoleh peningkatan investasi. Dalam situasi di mana pasar sedang uptrend atau naik, peningkatan investasi terjadi mengikuti harga. Dalam situasi di mana pasar sedang downtrend atau turun, peningkatan investasi terjadi karena lebih banyak unit yang diperoleh.

Jika kita meyakini bahwa pasar akan terus menerus bertumbuh, maka pilihan terbaik adalah menaruh dana investasi sekaligus. Namun jika kita meragukan pertumbuhan, malah mengantisipasi turunnya nilai secara reaktif, maka pilihan terbaik adalah Dollar Cost Averaging. Kuncinya adalah kontinuitas.


Sekarang, bagaimana jika kemampuan Nasabah untuk terus menerus menabung menjadi hilang karena ada suatu musibah? Jika mengambil asuransi jiwa dasar dengan UP, maka yang diperoleh adalah dana secara sekaligus. Dalam prakteknya, dana yang turun secara sekaligus ini rentan untuk dipakai secara sekaligus juga.

Bukannya untuk memenuhi tujuan finansial kelak, dana klaim dipakai sekarang untuk membeli mobil. Atau uang muka rumah. Atau, banyak juga terjadi, dipinjam oleh keluarga kiri kanan, dan tidak jelas kapan dikembalikannya. Tiap orang punya kesulitan keuangan, dan dana dalam jumlah besar itu sangat menarik untuk dipinjam.

Dalam hal ini, manfaat tambahan asuransi yang menanggung Pemegang Polis yang membayar, atau sering disebut payor, menjadi terasa sangat bermanfaat. Apa risiko pada Pemegang Polis sehingga gagal terus menerus menyetorkan dana kepada polis?

Pertama, mungkin terjadi kecelakaan. Bisa menyebabkan cacat total dan tetap, yang berarti tidak lagi mampu bekerja serta memperoleh penghasilan. Bagaimana dengan kontinuitas menabung secara teratur? Dapat dipenuhi oleh payor.


Kedua, mungkin terdiagnosa penyakit kritis. Ingat, penyakit kritis bukan sembarang sakit, melainkan mengalami kondisi kehilangan produktivitas oleh karena penyakit. Bisa gawat dan terus meninggal dunia, bisa juga hanya sakit dan lumpuh, tetapi hidupnya pemegang polis masih panjang. Ini adalah sisi dimana payor dibayarkan bila Pemegang Polis mengalami salah satu penyakit kritis.

Ketiga, mungkin pemegang polis meninggal dunia. Cukup jelas, bukan?

Satu, dua, tiga, polis tidak lagi dapat dibayar setorannya secara periodik. Rencana investasi dengan Dollar Cost Averaging tidak terpenuhi, malah akhirnya mungkin polis akan terhenti karena jumlah unit yang dimasukkan kurang banyak.


Bisa disimpulkan, manfaat tambahan atau rider payor berguna pada situasi demikian:

1. Pemegang polis dan Tertanggung adalah orang yang berbeda, di mana Tertanggung tidak mempunyai nilai ekonomi yang besar (anak kecil, ibu rumah tangga), namun membutuhkan biaya untuk menjamin kesejahteraannya.

2. Orientasi dari polis adalah tujuan bersifat investasi. Mungkin, dana pensiun pasangan. Pemenuhan biaya sekolah anak. Tujuan finansial lainnya. Biasanya hanya menaruh manfaat asuransi jiwa yang kecil saja.

3. Polis asuransi condong memberi perlindungan manfaat hidup, seperti asuransi kesehatan bagi Tertanggung. Utamanya menutupi biaya-biaya yang mungkin timbul dari suatu musibah pada Tertanggung, yang tidak sampai meninggal dunia.

4. Jumlah dana yang disetorkan secara periodik ke dalam asuransi relatif besar, sehingga sukar untuk ditutupi keluarga bilamana Pemegang Polis mengalami musibah.

5. Tujuan finansial masih dalam usia produktif dari Pemegang Polis, sehingga penggantian penyetoran dana oleh Penanggung hanya berlangsung sampai usia produktif berakhir -- sekitar 65 tahun.

Rider Payor bukan diposisikan untuk memberikan penghasilan bagi keluarga saat Pemegang Polis mengalami musibah. Tujuan utamanya adalah memberikan suatu kontinuitas pembayaran premi, sehingga manfaat asuransi terjaga sekaligus dapat membentuk dana investasi.

No comments:

Post a Comment